Siapapun yang membaca judul di atas dipastikan akan sewot, terutama kaum perempuan (betul gak?..........)
Dalam sebuah diskusi dengan beberapa teman, tiba-tiba terlontar suatu pertanyaan yang cukup njelimet. "Menurut ibu bagaimana Islam memandang poligami & apakah seorang istri yang memperbolehkan suaminya berpoligami akan mendapatkan surga". Tentunya pertanyaan itu bukan ditujukan untuk umi (berat euy...). Tapi walaupun tidak ditanya, umi bergumam juga perlahan. "Duch Ya Allah kalau surga itu punya beberapa pintu, umi masuknya gak usah lewat pintu aja dech...pintu yang lain kan banyak..,". Lalu percakapan pun berlanjut ke arah pembahasan poligami. Ada diantara kami yang memang lebih tua dan punya pemahaman islam yang lebih. Diskusi poligami ini memang kami usahakan dikaitkan dengan nilai-nilai islam, karena bagaimanapun ada bagaian dari nilai islam yang mengatur tentang masalah ini.
Tulisan ini tidak membahas detail tentang kaitan antara poligami dengan islam. Kalau untuk itu dipastikan sudah ada pakarnya sendiri. Tapi yang menarik dari diskusi ini adalah cerita dibalik adanya poligami ini. Teman yang tadi bertanya tentang poligami ini ternyata sedang menceritakan teman dekatnya yang sedang mengalami masalah 'dipoligami'.
"Mbak Nara (nama samaran) itu istri seorang dokter di rumah sakit yang cukup ternama. Mereka sudah dikaruniai 3 orang anak dan suaminya baru bilang ke istrinya kalau dia sudah menikah lagi dengan seorang janda" cerita teman umi itu. "Sebenarnya usia istri keduanya lebih tua dari mbak Nara, tapi terus terang istri keduanya terlihat lebih menarik.
Teman umi juga bilang kalau suaminya tidak mau menceraikan istri pertamanya, dia mau keduanya tetap menjadi istrinya. Menurut cerita teman umi ini mbak Nara ini sama sekali tidak menyangka suaminya akan melakukan itu. Keluarga mereka sangat berkecukupan dan tidak ada alasan yang menguatkan (menurut mbak Nara) untuk suaminya melakukan poligami. Mbak Nara tadinya adalah sorang notaris yang culup ternama dan dia sudah melepaskan itu demi untuk mengurus keluarganya. Lalu apa yang membuat sang suami memutuskan untuk mencari Wanita Idaman Lain? ..............dan ini yang membuat kita (umi dan beberapa teman) cukup terkejut & tidak menyangka sama sekali, masalah sepele.
Teman umi ini menceritakan kalau suami mbak Nara ini merasa kurang diperhatikan oleh istrinya untuk masalah-masalah yang kecil. Kalau dengan istri keduanya ini pak dokter ini diperhatikan bajunya, dipakaikan dasinya, pokoknya dimanjakan luar biasa. Ya Allah hanya beginikah nilai perkawinan selama 15 tahun. Kenapa harus runtuh dengan masalah yang sangat-sangat kecil. Tidak kah sang suami ini melihat ketiga anak-anaknya yang pastinya karena peran sang istri telah tumbuh menjadi anak dewasa yang sehat dan cerdas. Dan karena dengan peran sang istri pula, pak dokter ini dapat melesat karirnya sehingga dia menjadi seorang dokter terkenal. Kemana semua itu?? hilangkah hanya dengan perhatian kecil dari seorang perempuan lain. Tapi ternyata ada pandangan yang lain yang mau tidak mau harus umi iyakan & mungkin harus diperhatikan. "Suami itu kadang perlu diperlakukan seperti anak kecil, dimanja, dirayu, diistimewakan lah.. di luar dia banyak menemukan hal yang jauh lebih menarik, jauh lebih indah, dan jauh lebih menggoda dibanding dengan yang di rumah. Jadi cobalah sebagai istri jangan jadikan sang suami melulu pemimpin, kepala keluarga. Sekali-sekali jadikan dia sebagai anak kecil yang perlu dimanja sama seperti anak-anak kita," kata teman yang memang cukup berpengalaman dalam berumah tangga.
Ahh perempuan, kalian memang makhluk luar biasa yang sepertinya harus dan harus kuat dalam setiap kondisi apapun. Salut buat mereka yang memang sangat luar biasa dalam mengabdikan diri untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Kalau umi mungkin masih jauh dan mudah-mudahan tetap berusaha untuk jadi yang seperti itu. Untuk mbak Nara semoga menjadi kuat karena bagaiamanapun ini adalah takdir dari Allah yang memang suka tidak suka harus diterima dan dijadikan ladang pahala.
Rabu, 04 Februari 2009
Minggu, 25 Januari 2009
Duda VS JANDA...........nah Lho?......(part 2)
Part 2
Cerita ini masih berkaitan dengan kisah sebelumnya. Umi tidak masuk mendeskritkan salah satu pihak. Umi hanya ingin mencoba untuk melihat persoalan kehidupan & mencoba menuangkannya ke dalam tulisan.
Minggu pagi umi dikejutkan oleh berita yang cukup membuat shock. Tidak hanya bagi umi, tapi juga seluruh warga satu kompleks. "Tante Y meninggal" tetangga sebelah mengabarkan. Dan bukannya bilang Innalillahi Wa Inalillahi Raji'un dengan polosnya umi menyahut "Ahhh..... yang bener". Dan ternyata bukan umi saja yang di buat melongo kaget, bahkan ada tetangga yang memang dekat dengan Tante Y ini sampai meraung2 di depan pitunya ketika diberitakan kabar duka ini.
Mungkin yang membuat kita kaget adalah karena kepergian Tante Y secara mendadak. Ya Rabb, padahal inilah hak-Mu, kenapa manusia selalu meminta alasan sebab musabab itu. Tidak sampai satu hari, kami tahu bahwa Tante Y hamil di luar kandungan, dan meninggal setelah operasi. Padahal baru beberapa hari yang lalu umi melihat Tante Y berjalan bersama anaknya (Al, 2.5 th). Kita(warga komplek) semua juga tahu bahwa Al setiap sore selalu jalan sore bersama sang Bunda & Al ini hampir tidak pernah lepas dengan Bunda-nya ini. Dimana ada Al, pasti ada Bunda. dan ini yang membuat umi turut berempati. Ya Allah kasihan si Al, masih sekecil itu sudah ditinggal pergi oleh ibunya.
Dan... seperti di awal tulisan ini umi tidak bermaksud membanding-bandingkan antara janda & duda. Tapi tidak sampai 2 bulan setelah kepergian Tante Y, ayah si Al minta di carikan pengganti bunda Al. Kita semua juga turut berempati dengan apa yang dialami oleh suami Tante Y ini. Tidak mudah mengasuh anak usia 2,5 th seorang diri. Apalagi ayah Al ini sibuk luar biasa. Ahh ibu ternyata peranmu sangat besar di rumah. Walaupun mungkin tidak terasakan ketika beliau hadir di tengah-tengah kita
Ya Rabbb jikalau kami boleh bermohon kepada-Mu, izinkanlah kami untuk menjaga putra-putri kami hingga kelak dewasa & mandiri, bukan karena kami takut status itu. Tapi ayah-ibu adalah peran yang tak tergantikan untuk seorang anak. Perkenankan do'a kami Ya Rabbb........
Cerita ini masih berkaitan dengan kisah sebelumnya. Umi tidak masuk mendeskritkan salah satu pihak. Umi hanya ingin mencoba untuk melihat persoalan kehidupan & mencoba menuangkannya ke dalam tulisan.
Minggu pagi umi dikejutkan oleh berita yang cukup membuat shock. Tidak hanya bagi umi, tapi juga seluruh warga satu kompleks. "Tante Y meninggal" tetangga sebelah mengabarkan. Dan bukannya bilang Innalillahi Wa Inalillahi Raji'un dengan polosnya umi menyahut "Ahhh..... yang bener". Dan ternyata bukan umi saja yang di buat melongo kaget, bahkan ada tetangga yang memang dekat dengan Tante Y ini sampai meraung2 di depan pitunya ketika diberitakan kabar duka ini.
Mungkin yang membuat kita kaget adalah karena kepergian Tante Y secara mendadak. Ya Rabb, padahal inilah hak-Mu, kenapa manusia selalu meminta alasan sebab musabab itu. Tidak sampai satu hari, kami tahu bahwa Tante Y hamil di luar kandungan, dan meninggal setelah operasi. Padahal baru beberapa hari yang lalu umi melihat Tante Y berjalan bersama anaknya (Al, 2.5 th). Kita(warga komplek) semua juga tahu bahwa Al setiap sore selalu jalan sore bersama sang Bunda & Al ini hampir tidak pernah lepas dengan Bunda-nya ini. Dimana ada Al, pasti ada Bunda. dan ini yang membuat umi turut berempati. Ya Allah kasihan si Al, masih sekecil itu sudah ditinggal pergi oleh ibunya.
Dan... seperti di awal tulisan ini umi tidak bermaksud membanding-bandingkan antara janda & duda. Tapi tidak sampai 2 bulan setelah kepergian Tante Y, ayah si Al minta di carikan pengganti bunda Al. Kita semua juga turut berempati dengan apa yang dialami oleh suami Tante Y ini. Tidak mudah mengasuh anak usia 2,5 th seorang diri. Apalagi ayah Al ini sibuk luar biasa. Ahh ibu ternyata peranmu sangat besar di rumah. Walaupun mungkin tidak terasakan ketika beliau hadir di tengah-tengah kita
Ya Rabbb jikalau kami boleh bermohon kepada-Mu, izinkanlah kami untuk menjaga putra-putri kami hingga kelak dewasa & mandiri, bukan karena kami takut status itu. Tapi ayah-ibu adalah peran yang tak tergantikan untuk seorang anak. Perkenankan do'a kami Ya Rabbb........
Jumat, 23 Januari 2009
Duda VS JANDA...........nah Lho?......(part 1)
Part 1
"Kalau tidak sibuk datang ke pernikahan mbak ya"
Umi sempet bingung, ini bener gak sms dari mbak X. Soalnya sms itu diterima sama abi, dan si empunya HP lupa si X yang mana. Wah buru-buru tuch umi langsung buka HP sendiri. Dan....Alhamdulillah, umi heboh sendiri di mobil. Si abi sampai komentar. "Yeeee siapa yang nikah, situ yang ribut (seneng maksudnya).
Gimana gak happy, mbak X ini sudah hampir 10 tahun menjanda dan selama itu dia yang membiayai dan membesarkan sendiri anaknya (anaknya 1 orang, laki-laki).
Mbak X ditinggal meninggal oleh suaminya 2 minggu setelah melahirkan anak laki-lakinya, peradangan di otak kalau tidak salah. Waktu itu tahun 1999, umi ditelp teman dari jakarta dan mengabarkan berita duka itu. Sempat tertegun beberapa saat setelah mendengar kabar itu. Karena baru 2 mgg yang lalu terdengar kabar bahagia, kalau anak pertamanya sudah lahir. Sepertinya baru kemarin mbak selalu bercerita tentang abang (panggilan dari si mbak untuk suaminya), dan kalau bercerita, kita (umi & beberapa rekan) dibuat iri oleh kemesraan mbak & abang ini. Ya Allah Yang Maha pemilik takdir, begitu cepatnya engkau mengubah nasib seseorang....seperti mimpi rasanya, apalagi mbak sendiri yang mengalaminya. Kalau bisa dihitung, mungkin tidak sampai 2 th masa kebersamaan itu.
Beberapa bulan setelah kejadian itu, umi bertemu kembali dengan si mbak. Dan SUBHANALLAH ternyata mbak termasuk orang yang tegar, kita yang kadangkala berair matanya ketika mendengar cerita2 dari mbak. Setelah beberapa tahun berselang kami-pun berpisah satu sama lainnya mengikuti suami masing2.
Setelah berkeluarga umi baru menyadari bahwa ternyata ALLAH menciptakan kita berpasang-pasangan itu ada maknanya, dan pasti bukan hal yang mudah menjalani status single parent itu selama 10 th. Meskipun ada orang tua mbak yang selalu siap menemani, tapi bagaimanapun juga suami adalah bagian diri yang tidak dapat dipisahkan dari istri. Jikalau saat ini mbak memutuskan untuk mencari pendamping hidup lagi pastilah ada perenungan yang panjang untuk mengambil keputusan itu. Dan yang menjadi catatan umi adalah perlu 10 th untuk melakukan perenungan itu.........SUBHANALLAH. Padahal kita (bagi yang sudah berkeluarga) sangat mahfum dan mengerti benar bahwa tidak mudah menjalani semua sendiri dengan hanya "sebelah tangan". Ahhh perempuan, ternyata engkau tidak selemah yang orang selama ini katakan.........
"Kalau tidak sibuk datang ke pernikahan mbak ya"
Umi sempet bingung, ini bener gak sms dari mbak X. Soalnya sms itu diterima sama abi, dan si empunya HP lupa si X yang mana. Wah buru-buru tuch umi langsung buka HP sendiri. Dan....Alhamdulillah, umi heboh sendiri di mobil. Si abi sampai komentar. "Yeeee siapa yang nikah, situ yang ribut (seneng maksudnya).
Gimana gak happy, mbak X ini sudah hampir 10 tahun menjanda dan selama itu dia yang membiayai dan membesarkan sendiri anaknya (anaknya 1 orang, laki-laki).
Mbak X ditinggal meninggal oleh suaminya 2 minggu setelah melahirkan anak laki-lakinya, peradangan di otak kalau tidak salah. Waktu itu tahun 1999, umi ditelp teman dari jakarta dan mengabarkan berita duka itu. Sempat tertegun beberapa saat setelah mendengar kabar itu. Karena baru 2 mgg yang lalu terdengar kabar bahagia, kalau anak pertamanya sudah lahir. Sepertinya baru kemarin mbak selalu bercerita tentang abang (panggilan dari si mbak untuk suaminya), dan kalau bercerita, kita (umi & beberapa rekan) dibuat iri oleh kemesraan mbak & abang ini. Ya Allah Yang Maha pemilik takdir, begitu cepatnya engkau mengubah nasib seseorang....seperti mimpi rasanya, apalagi mbak sendiri yang mengalaminya. Kalau bisa dihitung, mungkin tidak sampai 2 th masa kebersamaan itu.
Beberapa bulan setelah kejadian itu, umi bertemu kembali dengan si mbak. Dan SUBHANALLAH ternyata mbak termasuk orang yang tegar, kita yang kadangkala berair matanya ketika mendengar cerita2 dari mbak. Setelah beberapa tahun berselang kami-pun berpisah satu sama lainnya mengikuti suami masing2.
Setelah berkeluarga umi baru menyadari bahwa ternyata ALLAH menciptakan kita berpasang-pasangan itu ada maknanya, dan pasti bukan hal yang mudah menjalani status single parent itu selama 10 th. Meskipun ada orang tua mbak yang selalu siap menemani, tapi bagaimanapun juga suami adalah bagian diri yang tidak dapat dipisahkan dari istri. Jikalau saat ini mbak memutuskan untuk mencari pendamping hidup lagi pastilah ada perenungan yang panjang untuk mengambil keputusan itu. Dan yang menjadi catatan umi adalah perlu 10 th untuk melakukan perenungan itu.........SUBHANALLAH. Padahal kita (bagi yang sudah berkeluarga) sangat mahfum dan mengerti benar bahwa tidak mudah menjalani semua sendiri dengan hanya "sebelah tangan". Ahhh perempuan, ternyata engkau tidak selemah yang orang selama ini katakan.........
Rabu, 21 Januari 2009
next 30 year.......jadi apa kita ???
Umi punya langganan mie kocok Bandung yang MAK NYOSSSSSS (bener lho ini). Jadi begini, setiap habis nabung di BANK, mata si Umi ini selalu cari2 sesuatu yang enak untuk dijadikan ganjalan perut. Dan benar saja matanya tertumbuk pada sebuah warung tenda di dekat Hotel Bintaro, tepatnya di belakang Bank Mandiri (hehehe...pak ini promosi gratis ya, aturan adanya fee-nya yach). Dan ternyata rasanya uenak euyyyyyyy....................... MAK NYOSSS
Terusss apa bedanya + menariknya mie kocok bandung ini dengan mie kocok lainnya kalau cuma enak. Yang begitu mah banyak jeng...WHAT DIFFERENT, lagian gak nyambung sama judulnya
Eitttttt tunggu dulu.... disini letak istimewanya.
Sejak awal si umi dah curiga, soalnya nih si ibu penjual agak-agak beda. Bedanya apa ? pertama: tampang orang kaya (apa hubungannya ama mi kocok), kedua : bersih (yeach kalau yang ini mah kudu kalau dalam bisnis kuliner jeng), ketiga: ada mobil trajet biru selalu parkir di depan warung(hohoho...lebih gak nyambung non).
Sebenarnya, udah berapa kali umi makan di sini, tapi kok ya baru kemarin bertanya asal - muasal dibentuknya warung tenda mi kocok ini. Setelah ngobrol sana-sini, si umi nanya deh "Tadinya aktifitas apa bu?? dengan santai si ibu jawab "dari lapangan golf 1 ke lapangan golf lainnya, dari lapangan tenis 1 ke lapangan tenis lainnya"
Wah + penasaran neh si umi. terus nanya lagi deh "emang bapak pensiunan mana bu?" MANAGER UNILEVER
OOOOOpsssssssssss..........SUBHANALLAH. Kebayang kan bagaiamana dulu si bapak- ibu penjual mie kocok ini hidupnya. UNILEVER gitchu loh, MANAGER pula.
Agkat jempol untuk si bapak. Dia gak malu ya untuk berwirausaha, walaupun mungkin kelasnya masih warung tenda. HEBAT . Beliau juga cerita kalau dia yang belanja sendiri.
so, kita tidak pernah tau apa yang terjadi nanti. Tapi kalau ALLAH berkehendak kita diberi umur panjang, berkahilah umur ini & jangan sampai kita menyusahkan anak cucu kita nanti..........AMIN
Terusss apa bedanya + menariknya mie kocok bandung ini dengan mie kocok lainnya kalau cuma enak. Yang begitu mah banyak jeng...WHAT DIFFERENT, lagian gak nyambung sama judulnya
Eitttttt tunggu dulu.... disini letak istimewanya.
Sejak awal si umi dah curiga, soalnya nih si ibu penjual agak-agak beda. Bedanya apa ? pertama: tampang orang kaya (apa hubungannya ama mi kocok), kedua : bersih (yeach kalau yang ini mah kudu kalau dalam bisnis kuliner jeng), ketiga: ada mobil trajet biru selalu parkir di depan warung(hohoho...lebih gak nyambung non).
Sebenarnya, udah berapa kali umi makan di sini, tapi kok ya baru kemarin bertanya asal - muasal dibentuknya warung tenda mi kocok ini. Setelah ngobrol sana-sini, si umi nanya deh "Tadinya aktifitas apa bu?? dengan santai si ibu jawab "dari lapangan golf 1 ke lapangan golf lainnya, dari lapangan tenis 1 ke lapangan tenis lainnya"
Wah + penasaran neh si umi. terus nanya lagi deh "emang bapak pensiunan mana bu?" MANAGER UNILEVER
OOOOOpsssssssssss..........SUBHANALLAH. Kebayang kan bagaiamana dulu si bapak- ibu penjual mie kocok ini hidupnya. UNILEVER gitchu loh, MANAGER pula.
Agkat jempol untuk si bapak. Dia gak malu ya untuk berwirausaha, walaupun mungkin kelasnya masih warung tenda. HEBAT . Beliau juga cerita kalau dia yang belanja sendiri.
so, kita tidak pernah tau apa yang terjadi nanti. Tapi kalau ALLAH berkehendak kita diberi umur panjang, berkahilah umur ini & jangan sampai kita menyusahkan anak cucu kita nanti..........AMIN
Selasa, 20 Januari 2009
Anakku....ohh anakku
Kasus 1
Affan makan dong, Affan hrs makan 3x. Kalau gak 3X nanti sakit...................
Tapi dengan cueknya dia jawab, "Aku dah kenyang, mau susu aja. Ohhh MY GOD, perasaan itu botol baru ditaro. Tapi knp dia minta lagi..... bukan sayang susunya,klo urusan susu Insya Allah sang Abi siap membeli susu klo si umi sudah memerintahkan..............hehehhe, tengkyu abi ayang, tapi kan dalam otak uminya makan itu harus 3x dan kalautidak 3x bisa sakit, jadi dengan sekuat tenaga, dengan segala upaya daya umi menguapayakan bagaimana caranya agar makanan satu mangkok bisa ludes................Dan tidak sampai 1 jam nasi di mangkok sudah ludes. Lho kok bisa ??????? ...........Jawabannya : AFFAN kalau makan tidak pernah dikunyah alias langsung telan, dan dia tidak pernah memuntahkan makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya. Alhamdulillah.............umi senang, affan makan 1 pring. Meski dengan segala usaha keras. Tapi......makan model kaya begini jadi dagingz gak ya, ...........pusing deh uminya
Kasus 2
Affan :"Abi ayo sholat di musholla".
Umi : "Affan janji gak boleh lari-lari"
Affan :"Iya gak lali-lali, janji
Tapi apa yang terjadi............. Pfffuihh......seluruh musholla dikelilingi selama sholat berlangsung. Ohhh My GOD susahnya megang janji anak 3.5 th.
Kasus 3
Sepulang sekolah jam 12.00 (hehe..... berat euy jadi anak sekarang, pre school jam 11.30 baru keluar) Affan + umi sampai di pangkalan angkot. "Ayo naik, nanti keburu siang, panas"
Dengan cueknya dia jawab "Enggak ah, aku mau di depan".
Ya ampyun padahal tuh kursi disamping pak supir sudah diduduki orang, tapi my son tetep ngotot mau duduk di situ. Dia mending gak jadi naik, daripada tidak duduk disitu. Affan.....Affan kok dia tau ya enaknya duduk di depan.
Affan makan dong, Affan hrs makan 3x. Kalau gak 3X nanti sakit...................
Tapi dengan cueknya dia jawab, "Aku dah kenyang, mau susu aja. Ohhh MY GOD, perasaan itu botol baru ditaro. Tapi knp dia minta lagi..... bukan sayang susunya,klo urusan susu Insya Allah sang Abi siap membeli susu klo si umi sudah memerintahkan..............hehehhe, tengkyu abi ayang, tapi kan dalam otak uminya makan itu harus 3x dan kalautidak 3x bisa sakit, jadi dengan sekuat tenaga, dengan segala upaya daya umi menguapayakan bagaimana caranya agar makanan satu mangkok bisa ludes................Dan tidak sampai 1 jam nasi di mangkok sudah ludes. Lho kok bisa ??????? ...........Jawabannya : AFFAN kalau makan tidak pernah dikunyah alias langsung telan, dan dia tidak pernah memuntahkan makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya. Alhamdulillah.............umi senang, affan makan 1 pring. Meski dengan segala usaha keras. Tapi......makan model kaya begini jadi dagingz gak ya, ...........pusing deh uminya
Kasus 2
Affan :"Abi ayo sholat di musholla".
Umi : "Affan janji gak boleh lari-lari"
Affan :"Iya gak lali-lali, janji
Tapi apa yang terjadi............. Pfffuihh......seluruh musholla dikelilingi selama sholat berlangsung. Ohhh My GOD susahnya megang janji anak 3.5 th.
Kasus 3
Sepulang sekolah jam 12.00 (hehe..... berat euy jadi anak sekarang, pre school jam 11.30 baru keluar) Affan + umi sampai di pangkalan angkot. "Ayo naik, nanti keburu siang, panas"
Dengan cueknya dia jawab "Enggak ah, aku mau di depan".
Ya ampyun padahal tuh kursi disamping pak supir sudah diduduki orang, tapi my son tetep ngotot mau duduk di situ. Dia mending gak jadi naik, daripada tidak duduk disitu. Affan.....Affan kok dia tau ya enaknya duduk di depan.
Langganan:
Komentar (Atom)